TEMPO.CO, Jakarta - Head of Corporate Strategy and New Business Toyota Astra Motor Lina Agustina mengatakan penjualan mobil hingga kuartal III-2019 turun sekitar 11-12 persen karena berbagai faktor. Mulai dari daya beli masyarakat hingga kondisi politik.
"Bukan hanya faktor ekonomi, kondisi politik yang mulai memanas di awal tahun sampai Oktober kemarin membuat konsumen 'wait and see' baru membeli barang yang sifatnya jangka panjang," kata Lina, seperti dilansir Antara, Kamis 21 November 2019.
Lina mencatat penjualan kendaraan roda empat milik Toyota sendiri turun sekitar 9 persen pada kuartal III-2019.
Faktor lainnya yang membuat lesunya pasar otomotif yakni permintaan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR). Demonstrasi buruh pun membuat produksi mobil terhambat hingga membuat pasokan terbatas.
Dari sisi produk, variasi mobil di tahun 2019 tidak banyak, dibandingkan pada 2018. Lina menuturkan banyak varian produk mobil baru yang diluncurkan pada akhir 2017, sehingga mampu mendongkrak penjualan pada 2018.
Baca Juga:
Secara komposisi, kendaraan komersial, seperti truk berkapasitas 5 ton pun turun signifikan hingga 25 persen, dibandingkan mobil berpenumpang.
"Komersial paling besar dampaknya dari pertumbuhan ekonomi. Suka tidak suka ada dampak, komoditas yang turun. Penggunaan produk komersial mungin karena ada penurunan produksi dan penurunan logistik," kata Lina.